Berita Nasional - Asian Games ternyata mampu menyatukan dua kandidat capres 2019. Momen terhangat yakni berpelukan gaya teletubies antara n presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto bersama atlet pencak silat Hanifan Yudani Kusumah di arena Asian Games 2018.
Peristiwa langka ini mendapatkan reaksi positif dari banyak pihak. Hal itu diyakini menjadi salah satu upaya mendinginkan suasana di tengah suhu panas jelang Pilpres 2019.
Secara elite, pelukan itu sebagai simbol bahwa kedua tokoh bangsa tidak mempunyai masalah, meskipun akan terjadi rematch tahun depan.
Pelukan ini jangan sekadar seremoni di tingkat elite untuk merayakan keberhasilan kontingen Indonesia meraih emas, tapi juga harus menjadi simbol pemersatu, bahwa perbedaan diantara mereka tidak membuat mereka bersatu ketika membawa nama negara.
Apa yang terjadi di tingkat elite, belum tentu sinkron dengan di tingkat grass root. Masing masing akar rumput yang telah terbelah masih terlalu menonjolkan ketokohan panutannya ketimbang membawa naras besar Indonesia Raya yang sukses meraih medali emas terbanyak Asian Games sepanjang sejarah.
Bukan tentang perbedaan politik, tapi tentang persatuan bangsa di mata dunia.Maka pelukan Jokowi -Prabowo harus dibarengi dengan instruksi dari kedua pemimpin bangsa ke tingkat grass root agar mereka juga melakukan hal serupa. Bisa jadi tokoh2 yang menonjol di kedua pihak dipertemukan saling salaman dan berpelukan agar lebih membumi di tingkat grass root.
Lalu di medsos pun dibuat profil khusus sebagai syukuran atas kesuksesan prestasi olahraga Indonesia yang menjadi pemersatu bangsa.
Narasi besar Indonesia Raya yang kuat, berprestasi dunia dan sejahtera bangsanya harusnya ditampilkan di dunia internasional. Perpecahan dan permusuhan di dunia maya harus segera diakhiri untuk menunjukkan bahwa bangsa ini cukup tangguh di segala bidang,. Sehingga dengan lantang kita bisa berkata pada dunia "Siapa Kita?"
No comments:
Post a Comment