Aneh Dan Unik ~ Jangan salah, karena ada beberapa negara yang justru menggaji warganya meskipun mereka pengangguran. Meski ada kekhawatiran bahwa kebijakan memberikan gaji itu malah membuat mereka makin malas, namun negara itu tetap memberlakukan program tunjangan untuk pengangguran tersebut. Negara mana saja yang memiliki program tunjangan bagi pengangguran? Berikut ini beberapa negaranya.
Finlandia
Solusi yang ditawarkan pemerintah Finlandia untuk warga yang pengangguran adalah memberi mereka gaji tiap bulan. Ya, Finlandia akan menjadi negara pertama di Eropa yang menggaji warganya yang penggangguran. Dicanangkan sejak tahun 2017 lalu, warga yang menganggur akan menerima gaji dari pemerintah sebesar USD 587 atau sekitar Rp 8,8 juta jika menggunakan kurs sekarang. Mereka yang pengangguran akan mendapatkan gaji sebesar itu tiap bulannya, dan mereka mendapatkannya tanpa syarat.
Lebih enak lagi, gaji ini tak akan dicabut jika yang bersangkutan sudah mendapatkan pekerjaan. Dengan begini, diharapkan para pengangguran akan terpacu untuk memiliki pendapatan tambahan dengan melakukan pekerjaan paruh waktu (part time) yang selama ini ditakuti karena gajinya kecil. Program ini dicanangkan untuk mengurangi angka kemisikinan di Finlandia.
Swedia
Tak tanggung-tanggung, pemerintah Swedia bisa memberikan uang sekitar Rp 33 juta per bulan kepada masing-masing penduduk dewasa. Tak hanya orang dewasa saja yang menerima gaji bulanan, namun gaji ini juga diterima oleh anak-anak. Tunjangan untuk anak-anak di Swedia disebut dengan Barnbidrag. Besarnya adalah sekitar Rp 1,7 juta per bulannya. Uang tersebut bisa digunakan para orangtua untuk kebutuhan anak-anaknya dan membesarkan mereka. Tunjangan tersebut masih bisa bertambah jika satu keluarga memiliki banyak anak.
Barnbidrag akan diberikan kepada anak-anak sampai usia 16 tahun. Dan setelah usia 16 tahun, anak-anak yang masih melanjutkan sekolah akan mendapat tunjangan dalam bentuk lain yaitu uang bantuan sekolah dengan besaran yang sama. Namun hanya dibayarkan 10 bulan pertahun karena 2 bulan dalam setahun adalah liburan musim panas. Tujuan diberikannya tunjangan untuk anak-anak ini adalah untuk merangsang jumlah kelahiran dan pertambahan penduduk.
Malta
Yang unik dari negara ini adalah bahasa yang digunakan para penduduknya, yaitu bahasa Malta. Meski berada di Eropa, namun bahasa tersebut tak seperti kebanyakan bahasa yang ada di Eropa, melainkan lebih dekat ke bahasa Arab.
Secara keseluruhan, dari kosakata dan tata bahasa, bahasa Malta oleh para ahli bahasa lebih dekat digolongkan masuk dalam rumpun bahasa Arab, meskipun tak semirip bahasa Arab aslinya. Bahasa Malta sendiri bisa dikategorikan sebagai varian dari bahasa Arab.
Karena merupakan negara yang kecil, wajar jika negara ini bukan tergolong negara yang kaya, Meski demikian, pemerintah Malta tahu cara untuk mensejahterakan warganya. Pemerintah Malta memiliki program untuk memberikan tunjangan tanpa syarat kepada penduduknya yang pengangguran. Bahkan, pengangguran di Malta tak dibayar per bulan, melainkan per hari. Semua orang mendapatkan uang sekitar Rp 300 ribu per harinya, jadi pengangguran di sana akan mendapatkan gaji sebesar Rp 9 juta per bulannya.
Arab Saudi
Melalui program "Hafiz," Kerajaan Saudi memberi subsidi 2 ribu riyal atau sekitar Rp 4,8 juta per bulan selama lebih dari satu tahun kepada para penganggur. Ternyata, lebih dari 80 persen penerima tunjangan pengangguran adalah wanita. Ini membuktikan upaya pemerintah Saudi untuk menciptakan pekerjaan bagi kaum Hawa, walaupun mendapat penentangan dari kaum Ulama.
Selain itu, diketahui pula sekitar 90 persen warga Saudi bekerja di kantor pemerintahan. Sementara itu, sebanyak 90 persen lapangan kerja di sektor swasta diisi oleh pekerja asing yang jumlahnya mencapai 8 juta orang. Sebab itu, jumlah warga yang menganggur tak sedikit karena lapangan pekerjaan yang ada ‘direbut’ oleh WNA. Upaya pemerintah Arab Saudi dalam menanggulangi hal tersebut adalah dengan menciptakan sistem kuota pegawai untuk mereka yang bekerja di perusahaan swasta.
Irlandia
Jumlah tunjangannya juga cukup lumayan, yaitu sekitar Rp 3 juta per minggunya, atau sekitar Rp 12 juta sebulan. Selain tunjangan untuk diri sendiri, pemerintah Irlandia juga memberikan tunjangan pada mereka yang memiliki anak. Pemerintah akan memberikan mereka yang memiliki anak dengan tunjangan tambahan sampai Rp 2 jutaan.
Jika dilihat dari biaya hidup di Irlandia yang bisa dibilang tinggi, ternyata tunjangan itu bukanlah tunjangan yang besar, namun paling tidak tunjangan itu cukup untuk menghidupi diri sendiri dan keluarga, dengan catatan orang tersebut tidak memiliki gaya hidup yang mewah atau boros.
Baca Juga
No comments:
Post a Comment